SEKILAS INFO
  • 6 bulan yang lalu / “Barangsiapa yang Allah menginginkan kebaikan baginya, maka akan dipahamkan akan agamanya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
WAKTU :

Teladan Nabi Ismail AS, Berbakti Kepada Orang Tua

Terbit 16 Juli 2021 | Oleh : admin | Kategori : Tausyah
Teladan Nabi Ismail AS, Berbakti Kepada Orang Tua

Nabi Ismail Alaihissalam (AS) merupakan anak dari Nabi Ibrahim AS yang menikah dengan Sayyidah Hajar, sebelumnya Nabi Ibrahim telah memiliki istri bernama Sayyidah Sarah namun, di umur pernikahannya yang terbilang tua, ia tak dikaruniai anak.

Nabi Ismail kecil lahir dan tumbuh menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya, membantu keduanya, dan menaati perintah-perintahnya. Nabi Ismail juga diketahui sering membantu ibunya menggembala ternak yang jumlahnya tidak sedikit.

Suatu hari ketika Nabi Ismail telah pada umur dewasa, selama tiga kali, Nabi Ibrahim selalu bermimpi diperintahkan untuk menyembelih anaknya yakni Nabi Ismail. Ia sempat tak percaya dan mengira mimpi terebut datang dari setan.

Nabi Ibrahim pun menceritakan mimpinya itu kepada Nabi Ismail. Nabi Ibrahim percaya bahwa mimpi itu datang dari Allah SWT. Sebagai nabi, dan taat kepada Allah SWT, ia harus melaksanakannya.

Kemudian ia menceritakan mimpi ini kepada anaknya, Nabi Ismail. Setelah diceritakan, Nabi Ismail berkata bahwa hal tersebut merupaka perintah Allah SWT yang memang benar harus dilaksanakan, sebagai tanda orang beriman, ia mengaku tabah dan sabar.

Tiba hari saat Nabi Ibrahim ingin melaksanakan perintah tersebut, Nabi Ismail tetap tidak ada penolakan dan ingin menuruti apa yang akan dilakukan ayahnya atas perintah Allah SWT. Saat Nabi Ismail akan disembelih, kemudian digantikan dengan seekor domba besar oleh Malaikat Jibril.

Kisah ini menjadi asal mula pelaksanaan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dan dirayakan oleh setiap Muslim di seluruh dunia.

Dari ketabahan, ketaatan, dan kesabaran Nabi Ismail, dapat diteladani bagaimana seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, membantu pekerjaan orang tua, dan berbaktinya kepada orang tuanya dengan  pengorbanan tersebut, sebagai bentuk keimanannya kepada Allah SWT.

 

Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu. Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, Selamat sejahtera bagi Ibrahim. ”Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sungguh, dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman. (QS As-Saffat 103-111).

Referensi: https://baznas.go.id/artikel/baca/Teladan_Nabi_Ismail_AS,_Berbakti_Kepada_Orang_Tua/68

SebelumnyaKisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s SesudahnyaPengertian Hari Tasyrik Beserta Keutamaannya, Wajib Diketahui

Tausiyah Lainnya