SEKILAS INFO
  • 6 bulan yang lalu / “Barangsiapa yang Allah menginginkan kebaikan baginya, maka akan dipahamkan akan agamanya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
WAKTU :

Peneliti Sejarah Ungkap Konsep Tuhan Bagi Bani Israil

Terbit 20 November 2021 | Oleh : admin | Kategori : Berita Islam
Peneliti Sejarah Ungkap Konsep Tuhan Bagi Bani Israil

Kaum Bani Israil dalam perjalanan keyakinannya terhadap Tuhan tak lepas dari polemik sejarah yang menyertainya. Dan konsep ketuhanan yang dianut oleh kalangan ini banyak diteliti oleh sejumlah peneliti sejarah dan naskah-naskah kuno.

Abul Yazid Abu Zaid Al-Ajami dalam buku Akidah Islam Menurut Empat Madzhab menjabarkan mengenai pernyataan seorang peneliti bernama Samuel bin Yahya Al-Maghribi. Samuel menyebut bahwa konsep Tuhan kaum Bani Israil merupakan konsep yang chauvinis (fanatik kebangsaan) dan rasialis.

Konsepnya tidak berbeda dengan dewa-dewa chauvinis yang ada saat itu di berbagai belahan bumi. Seperti Dewa Ba’al dan Marduk yang ada di Babilonia, Asyur yang ada di Asiria, serta dewa-dewa Mesir kuno pada masa Firaun.

Sedangkan dalam Alquran disinggung pula tentang konsep ketuhanan yang dianut oleh kaum Yahudi. Yakni di dalam Alquran Surah Al-Jumuah ayat 6-7, yang artinya, “Katakanlah: ‘Wahai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwahkan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar’. Mereka tiada akan mengharapkan kematian itu selama-lamanya disebabkan kejahatan yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang zalim,”.

Dijelaskan bahwa dalam ayat tersbeut diungkapkan mengenai konsep keyakinan kaum Yahudi. Yakni keyakinan sesat dan menyesatkan itu dimulai dengan mengabaikan petunjuk Illahi.

Sifat-Sifat Buruk Bani Israel-Yahudi yang Diabadikan Alquran.

Hampir tak ada orang yang meragukan betapa keras kepalanya Yahudi dan Israel. Mereka tak henti-hentinya melakukan perusakan, pembantaian, dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tak berdosa. Bahkan, terhadap nabinya sendiri, juga mereka bunuh. Itulah di antara dari sekian banyak sifat buruk Bani Israel dan Yahudi.

Dalam Alquran, Allah SWT menegaskan sikap buruk dan kekejaman Israel. Memiliki sifat yang kejam dan kasar, sebenarnya bukan watak sesungguhnya dari Bani Israel atau Yahudi. Sifat asli mereka, diterangkan dalam Alquran surah Al-Baqarah [2] ayat 76.

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, ‘Kami telah beriman’. Tetapi, apabila kembali kepada sesamanya, mereka berkata, ‘Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu mengerti?’”

Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya, Asbabun Nuzul, menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan segolongan Yahudi yang beriman, kemudian mereka mengingkarinya (munafik). Ketika masih beriman, mereka sering mendatangi orang-orang mukmin Arab dan menceritakan kebenaran Nabi Muhammad SAW dalam Taurat, kemudian mereka saling menyalahkan. 

Dalam Syaamil Qur’an diterangkan beberapa sifat asli dari Bani Israel atau Yahudi, yakni suka mengingkari, banyak bertanya, membunuh, dan lain sebagainya. Padahal, Allah telah memberikan banyak nikmat kepada mereka. Di antaranya, dibebaskan dari kezaliman Firaun, menjalani kehidupan subur, mempunyai Taurat dan rasul dari kalangan mereka, tetapi mereka tidak bersyukur.

Selain itu, mereka juga suka membelakangi wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa AS supaya berpindah ke Palestina. Alasannya, mereka takut menghadapi Suku Kanaan. Ucapan Bani Israil yang pengecut itu sangat menyedihkan hati Nabi Musa. Lalu, Musa berdoa kepada Allah. Ya Allah, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku, Harun, maka pisahkanlah kami dari orang fasik yang mengingkari nikmat dan karunia-Mu.”

Atas perbuatan mereka itu, Allah menghukum mereka dengan diharamkannya memasuki wilayah Palestina selama 40 tahun. Dan selama itu, mereka berkeliaran tanpa tempat yang tetap. Mereka hidup dalam kebingungan sehingga semuanya musnah. Palestina kemudian dihuni oleh generasi yang baru.

Selain sifat yang disebutkan tadi, bani Israel juga menghina rasul mereka.

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا“

Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina. Mereka berkata, apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?” Lihat kisah lengkapnya dalam surat Al-Baqarah [2]: 67-71.

SebelumnyaJawaban Wahid Hasyim saat Hizbullah akan Ditugaskan Jepang SesudahnyaBunga dalam Budaya Islam dan Masa Kesultanan Ottoman

Berita Lainnya

0 Komentar